Selasa, 25 Januari 2011

CAN'T THINK

Makin lama, para politisi sama orang-orang makin lebay deh, malah ngelebihin lebaynya artis yang lagi rebutan pacar ato yang bolak balik kantor polisi gara-gara cakar-cakaran. Tau lebaynya kayak apa? Liat ni poto salah satu ke-lebay-an mereka.

Koin Untuk Presiden
Yups, setelah pidato pak SBY yang katanya menghebohkan itu, mulailah bermunculan yang katanya 'ide kreatif'. Sebenernya, menurutku, ngga ada yang salah sama pidato itu. Sama kasusnya kayak ini ni: Pernah gag kalian diceritain ama orang tua kalian kayak gini "nak, kalian itu harusnya bersyukur, sekolah udah gampang. Dulu, jamannya bapak/ayah, ibu/mama, sekolah itu susah banget. Mau beli buku harus nyari uang dulu, berangkat sekolah harus jalan sekian kilometer, dan bla bla bla". Tujuan orang tua kita ya supaya kita lebih bersyukur dengan apa yang kita dapat hari ini dan supaya kita lebih giat sekolah. Nah, sama juga ama pidato ini, mungkin maksud presiden tu ya supaya kita lebih bersyukur, karena emang pemerintah uda memikirkan nasib rakyat, dan emang beberapa kali gaji dinaikkan, that's it.

Sejak pidato itu, wuahh tipi langsung dibanjiri sama tayangan-tayangan mule dari parodi, humor, dan berita-berita tentang gaji presiden. Kayak waktu itu aku liat di tipi, ada berita tentang berapa gaji presiden dan dibandingin sama gaji presiden negara lain. Trus aku liat di beberapa edia online, banyak komentar, dan kebanyakan berkomentar gini "lah kan segala kebutuhan presiden uda dicukupi sama negara, mule dari tempat tinggal, mobil, bensin, dll. Apa lagi yang kurang? Masa masi mau minta naik gaji?". Hih aneh deh, lah kan emang wajar kalo presiden itu gajinya gede, en hidupnya ditanggung. Orang karyawan biasa aja bisa dapet tunjangan yang banyak banget, kenapa presiden nggak? Bayangin aja, emang mau ya kita kerja udah mati-matian, tapi dikasi gaji cuman cukup buat idup (makan, tempat tinggal, sandang). Pasti pada ngga mau kan. Lucu lagi waktu liat berita, anggota DPR yang juga ikut nyumbang di koin untuk presiden ini ngomong "yah saya prihatin saja, masa beliau (presiden) mengatakan hal tersebut yang mementingkan materi, padahal bila dibandingkan dengan pahlawan bla bla bla..." Yeee, kayak kita ngga tau aja kelakuan anggota DPR, emang waktu korup ato 'tidur' mereka inget ama pahlawan? Bisa bilang gitu soalnya mereka ngga naek gaji juga ngga papa, soalnya 'seserannya' uda gede si, berkali-kali lipat dari gaji.

Aku liat lagi, kasus koin untuk presiden ini akan diproses karena dianggap menghina lambang negara. Ya emang harus, saya dukung pak. Masa pemimpin negara dilecehkan kayak gitu. Penghinaan ini lebih parah daripada orang-orang yang ada di acara-acara komedi ato talkshow. Sekali lagi, 2014 masi lama!! Kenapa jadi ngomongin 2014? Ya karena ini pasti ada hubungannya ama 2014. Ato pengalihan perhatian? Yups kayaknya juga gitu, para elit politik yang uda deg-degan bakal ditowel ama gayus langsung bikin-bikin sensasi, sama kayak 'alien' yang pada bikin crop circle.

Oke, uda deh aku ngomel-ngomelnya, nanti disangkain yang nulis di blog ini nenek-nenek aneh, soalnya, serius, aku bukan nenek-nenek lo. Intinya, belajarlah menghormati pemimpin kita, karena nga mudah untuk menjadi pemimpin, terutama menjadi presiden. Belajarlah melihat sisi positif dari seseorang, presiden juga manusia, yang ngga selalu tau apa yang ada di pikiran semua rakyat dan lawan politiknya, kadang bisa juga mengatakan sesuatu yang menjadikan salah paham. Dan aku rasa juru bicara kepresidenan sudah menjelaskan maksud dan tujuan perkataan itu, tapi kenapa semua menutup kuping? Ya berusahalah menerima sesuatu yang baik. Memang, pepatah 'kita sedih melihat teman kita susah/sedih, tapi kita lebih sedih jika melihat teman kita sukses' itu benar, tapi minimalkan saja. Belajar mendengar dan mengerti.

Sekian.

0 komentar:

Posting Komentar